Akhir Sebuah Dosa 2


Saat sang pejantan mulai berkokok,
Sang mentari mulai mengintip dari upuk timur,
Terdengar kicauan burung saling bertegur sapa,
Dan hembusan angin seakan beryanyi begitu riangnya,
Sontak membuatku terbangun dari tidurku, dan tersadar akan mimpi yang tak sempat terwujud.

Mata yang ku buka secara perlahan, ku lihat sinar sang mentari yang menyilaukan pandangan, ku usap wajahku dan ku pandangi ia, seakaan ia pun memandanginku dengan begitu hangat, kehangatannya terasa hingga ke relung hatiku, dan seakan mampu menghapus dinginya angin semalam, yang kini mulai memudar.

Burung burung sontak menyapaku " apa yang kau lakukan masih terbaring di sana??? Bangun dan bangkitlah, mulailah harimu, dan buka lembaran barumu, karena hanya berdiam diri hanya akan menamba penyesalan semata.

Sang waktu mulai berbunyi. Tak...tik...tok,
Seolah ia menegaskan, aku tak akan menunggumu, bangun dan bangkitlah, bukanka semalam sudah ku katakan kepadamu untuk tidak menyia~nyiakan aku lagi.

Sontak aku bangkit dari pembaringanku, ku buka jendela kamarku, ku lihat tetesan embung yang hinggap di dedaunan, ia terlihat begitu jerni, hingga ia mampu menjernikan pikiranku.

Sejukanya angin yg berhembus, seolah mereka bernyayi dengan begitu riangnya, hingga aku semakin bersemangat.

Aku bergegas melangkakan kaki dan beranjak dari kamarku, dan ku busungkan dadaku, dan ku tunjukan pada dunia, inilah aku.

Kini cerita semalam menjadi kenangan pahit yang berbua manis untuk hari ini.

 By : MSN KARA
Salociu 15/6/18

#msnkara #cerpen #curhat #puisi #puisilove #puisirindu #puisicinta #secarikkertas #goresanpena #sajak #sajakcinta #poem #jomblo #jomblobahagia #single #singlebuthappy #jomblofisabililla

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejuang Mahar (Uang Panai)

Hati yang tak terlihat

Panggil Aku Pecundang