Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Pria Biasa

Gambar
Aku tak seperti Pria lain di luar sana, Yang mampu menjanjikanmu Segenggam emas dan berlian. Aku tak seperti Pria lain di luar sana, Yang mampu menjanjikanmu Gedung~gedung pencakar langit. Aku tak seperti Pria lain di luar sana, Yang mampu menjanjikanmu Bisa memeluk dunia dan seisinya. Namun aku... Hanyala pria biasa, Yang memiliki toples kecil berbentuk hati yang ku isi dengan cinta, kesetiaan. Dan kepercayaan. Kemudian ku bungkus dengan balutan ke iklasan. Ya. . . aku hanyalah pria biasa, By : MSN KARA Salociu 29/6/18

Menghapus

Gambar
Ada rasa, Yang dulu kau tanam Kini ia tumbuh begitu kokohnya, Namun kini kau paksa untuk menghapusnya. Ada rindu, Yang telah kau beri Kini ia bersemayam dalam dada, Namun kini kau paksa untuk menghapusnya. Ada jejak, Yang telah kau tinggalkan Bukti bahwa kau pernah di sini, Namu kini kau paksa untuk menghapusnya. Ada kenangan, Yang kini tersimpan Dan tersusun rapi dalam folder ingatanku, Namun kini kau paksa untuk menghapusnya. Ada harapan, Yang pernah kau gantungkan, Bersama bintang~bintang di langit, Namun kini kau paksa untuk menghapusnya. Ada mimpi, Yang dulu kau janjikan Dengan kata~kata indahmu, Namun kini kau paksa untuk menghapusnya. Tapi semua itu, kini menjadi satu. Bersatu dalam satu goresan luka, Yang di balut dengan perihnya rasa kecewa, Dan aku sangat berharap Kau mampu untuk menghapusnya.  By : MSN KARA Salociu 22/6/18

Akhir Sebuah Dosa 2

Gambar
Saat sang pejantan mulai berkokok, Sang mentari mulai mengintip dari upuk timur, Terdengar kicauan burung saling bertegur sapa, Dan hembusan angin seakan beryanyi begitu riangnya, Sontak membuatku terbangun dari tidurku, dan tersadar akan mimpi yang tak sempat terwujud. Mata yang ku buka secara perlahan, ku lihat sinar sang mentari yang menyilaukan pandangan, ku usap wajahku dan ku pandangi ia, seakaan ia pun memandanginku dengan begitu hangat, kehangatannya terasa hingga ke relung hatiku, dan seakan mampu menghapus dinginya angin semalam, yang kini mulai memudar. Burung burung sontak menyapaku " apa yang kau lakukan masih terbaring di sana??? Bangun dan bangkitlah, mulailah harimu, dan buka lembaran barumu, karena hanya berdiam diri hanya akan menamba penyesalan semata. Sang waktu mulai berbunyi. Tak...tik...tok, Seolah ia menegaskan, aku tak akan menunggumu, bangun dan bangkitlah, bukanka semalam sudah ku katakan kepadamu untuk tidak menyia~nyiakan aku lagi. Sontak aku

Akhir Sebuah Dosa

Gambar
Di keheningan malam ini, yang terdengar hanyalah detak jam dinding yang menghiasi dinding kamarku.. Aku masih disini, Bersama rasa bersalah yang terus menghantui dan membayangi setiap langka kakiku. Rasa gundah, khawatir, resah, cemas dan gugup bercampur jadi satu, membuat tubuhku mengigil dan tampa ku sadari air mataku terjatuh. Saat aku menangisi dosa dosaku, seakaan jalan pikiranku berada di jalan yang buntu. Dadaku terasa sesak bahkan untuk bernafaspun sulit, tubuhku terasa tercabi~cabit oleh rasa bersalah yang menyayat hati. Rasa ini semakin menjadi-jadi, dan membuat tangisanku pecah di keheningan malam. Layaknya tangisan bayi yang merengek di malam hari. Rasa penyesalan kini hadir bersama rasa bersalah yang begitu kuatnya. Kini Ia menjadi beban, beban  yang begitu berat, bahkan untuk mengangkatnya membuat  kakiku gemetar. Jam diding berpesan padaku, jangan sia~siakan aku lagi dengan mengulangi kesalahan yang sama, Jangan sia~siakan aku lagi dengan meratapi kesalahan mu